Rabu, 12 Desember 2012

Review Jurnal TIK pada sektor kesehatan



Tugas Individu
M.K. Dasar-Dasar TIK


REVIEW JURNAL
Vol. 3, No. 2, pp. 69-76, 2003

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI NIGERIA PADA SEKTOR KESEHATAN
Bayo Idowu, Eyitope Ogunbodede, Bimbo Idowu
(Obafemi Awolwo University Nigeria)



HASWADI H.
12B08066



PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012



TUJUAN

1.    Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif
2.    Mempermudah bagi perawat dalam memonitor klien

            Sebagai populasi yang bertambah dibutuhkan untuk menemukan cara untuk memperbaiki efisiensi dan kualitas sistem pelayanan kesehatan pada negara berkembang. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah diidentifikasi sebagai sebuah kendaraan dengan potensi untuk memperbaiki kualitas sistem pelayanan kesehatan sama baiknya dengan efisiensi pekerja kesehatan keduanya sama baiknya di negara sudah berkembang dan sedang berkembang.
            TIK dapat merubah wajah dunia dimana kita hidup. TIK menghidupkan orang-orang untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman dan kolega didunia seketika itu juga, mendapat akses perpustakaan global, kebutuhan informasi, dan banyak kesempatan lainnya. TIK dapat juga membawa perubahan pada sistem pelayanan kesehatan. Jadi, kita dapat mendefinisikan TIK sebagai salah satu serangan globalisasi. TIK meliputi papan spectrum teknologi komunikasi dari radio, film, televisi, pers dan telepon bersama dengan banyak partisipan seperti teater, video dan story telling. Itu juga fokus pada elektronik dan spectrum seperti email, internet, telepon seluler dan video digital.
            TIK datang ke banyak negara afrika menembus institusi pencarian dan pengembangan, institusi pendidikan atau organisasi internasional. Pada 1993 beberapa provinsi, Aimaks di Mongolia disediakan dengan komputer pribadi yang ditemukan oleh WHO dengan tujuan untuk mendukung pelayanan kesehatan di Nigeria, sejarah dari internet di universitas dapat ditelusuri untuk projek bersama yang dikerjakan oleh International Center for Theoritical Physic (ICTP), Trieste, Italy dan Universitas Obafemi Awolowo, pada 1999. Pendahulu dari TIK pada Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria datang sebagai hasil dari proyek INDEHELA oleh Computing Center dari Universitas Kuopio, Finlandia, Universitas Obafemi Awolowo pada Era 80an. Di afrika, Afrika Selatan peringkat atas dari 20 negara didunia dengan perhatian untuk pengguna Internet dan itu 30 kali lebih besar dari negara lain di afrika.
            Penelitian ini disajikan dalam penulisan yang akan membantu Kementrian Kesehatan dan Pemerintah Nigeria untuk memacu kebijakan di sektor kesehatan. Guna dari TIK Universitas Rumah Sakit Pendidikan akan membantu semua pasien meliputi salah satu situasi ancaman hidup.


KAJIAN

TIK di Nigeria

            Inisiatif pertama tentang TIK di Nigeria dimulai dari tahun 1950an dengan fokus pada cetakan dan media elektronik. Tidak ada kebijakan utama atau hasil lainnya yang dicapai karena kontrol pemerintahan yang ketat. Kesadaran penuh tentang pentingnya TIK tidak ada. Hanya sektor pribadi yang menunjukan inisiatif TIK (Emadoye, 2002). Administrasi Obesanjo pada 2001 mendirikan National Information Technology Development Agency (NITDA) untuk melayani sebagai sebuah kantor untuk penerapan dari kebijakan nasional pada Teknologi Informasi. NITDA melatih untuk menambah level penetrasi Internet pada Nigeria tapi fokus agensi tidak hanya pada sistem pelayanan kesehatan.

Telepon seluler di Nigeria

            Sistem telepon di Nigeria baru satu tahun. Terobosan pada infrastruktur telepon timbul pada Januari 2001 ketika seluruh sektor sudah bebas dengan hak paten dari MTN dan ECONET (perusahaan telepon seluler). Mereka memasukkan lebih dari satu juta sambungan ke Nigeria dalam satu tahun. Globacom juga datang untuk hadir. Global System of Mobile Communication (GSM) melakukan pengembangan dalam kompetisi dari daerah ke daerah dan kota ke kota. Kedatangan GSM menambah informasi khususnya pada lembaga pembelajaran rumah sakit Nigeria.





Internet di Nigeria

            Ada sebuah angka dari faktor – faktor yang mempengaruhi akses internet di Nigeria dengan biaya sebagai faktor utama. Rata – rata biaya oleh ISP untuk terhubung ke internet dilarang bagi banyak Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria. Walaupun fakta nya bahwa Universitas Obafemi Awolowo sudah terhubung ke Internet sejak akhir 90an, menjadi anggota dari Universitas Rumah Sakit Pendidikan yang belum terhubung ke internet.

METODOLOGI

            Penelitian ini membawa untuk meng-investigasi indikator TIK yang digunakan di Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria dan pukulan dari indikator pada sistem pelayanan kesehatan di Nigeria. Alat-alat digunakan untuk pertanyaan-pertanyaan, wawancara pribadi dan observasi.
            Penelitian ini digunakan oleh empat Universitas Rumah Sakit Pendidikan : Universitas Obafemi Awolowo, Universitas Ladoke Akintola, Universitas Rumah Sakit, dan Universitas Lagos. Penulis mengunjungi rumah sakit untuk menyusun pertanyaan, untuk menuntun wawancara dan untuk observasi bagaimana indikator TIK (fasilitas Internet dan telepon seluler) apakah digunakan pada rumah sakit ini.
            UGD anak-anak, UGD (Dewasa), ortopedi, Ruangan kelahiran baru dan setelah kelahiran yang dikunjungi selama empat hari berturut-turut untuk melihat bagaimana indikator ICT sedang digunakan dan digunakan untuk apa. Selain itu, penulis melakukan wawancara pribadi dengan 24 dokter, enam di setiap rumah sakit dan beberapa perawat. Lima puluh kuesioner diberikan kepada setiap rumah sakit (Dua ratus kuesioner secara keseluruhan), tetapi hanya 161 yang kembali dan seratus empat puluh tujuh orang ditemukan berguna. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan SPSS untuk MS Windows.



PEMBAHASAN

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga indikator TIK (komputer pribadi, telepon seluler, dan fasilitas Internet) yang tersedia di Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria tapi makalah ini hanya fokus dengan telepon seluler dan fasilitas internet.

Internet Host

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada Universitas Rumah Sakit Pendidikan di Nigeria yang terhubung ke Internet. Dari empat rumah sakit yang dikunjungi selama penelitian tidak ada dari mereka yang terhubung. Bahkan kita harus pergi ke sebuah cyber kafe untuk akses jaringan dasar seperti e-mail. Obafemi Awolowo Universitas tersambung ke Internet sejak 90-an tapi afiliasi Universitas Rumah Sakit Pendidikan tidak tersambung.

Penggunaan Internet

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ahli medis (termasuk perawat) pemakaian luar (non-rumah sakit) fasilitas Internet. Hampir satu setengah persen (1,4 %) dari ahli medis yang tidak menggunakan Internet, (70,7 %) menggunakan internet untuk e-mail dan (27,9 %) menggunakannya untuk browsing.

            Mayoritas ahli medis pergi ke cyber cafe untuk mengakses Internet. Tiga puluh dua persen (30 %) penggunaan Internet untuk praktek medis mereka dengan “sangat baik”, sedangkan (20 %) menilai itu dengan “sangat bagus”, (31 %) dengan “baik” sedangkan (17 %) sisanya menilai itu dengan “adil”. Hal ini menunjukkan bahwa internet sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan.

            Para ahli medis diwawancarai pada penggunaan dan ketersediaan internet. Selama wawancara mereka menunjukkan bahwa biasanya mereka pergi ke cyber kafe untuk browsing dan mengirim e-mail ke rekan kerja mereka dalam dan luar Nigeria. Mereka mengaku bahwa Internet telah sangat membantu mereka dalam menghubungi rekan-rekan mereka, terutama yang di luar Nigeria, berbagi perkembangan terbaru dalam medis. Selain itu, melalui internet mereka bisa mendapatkan buku, jurnal, dan bahan berguna lainnya, yang membantu mereka sebagai penyedia perawatan medis di Nigeria. Bahkan, salah satu dari mereka mengatakan kepada kami bahwa Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria mengalami kemunduran karena kurangnya fasilitas internet bahkan bila dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya seperti Afrika Selatan. Dia kemudian mengajukan kasasi ke Pemerintah Nigeria dan Departemen Kesehatan untuk menemukan solusi tentang masalah koneksi Internet di Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria.

Telepon Seluler

            Penggunaan telepon selular di semua Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria dapat ditelusuri kembali ke tahun 2001. Pada waktu itu GSM tersedia di Nigeria dan dengan cepat ahli medis di Universitas Rumah Sakit Pendidikan mulai menggunakan ponsel GSM. Rumah sakit yang disurvei dalam penelitian ini adalah terletak di dalam area cakupan satu atau lebih penyedia GSM.

            Para penulis mewawancarai para ahli medis tentang dampak ponsel dalam perawatan kesehatan di Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria. Wawancara menunjukkan bahwa telepon selular digunakan untuk berikut:
a.    Komunikasi antara ruangan seperti untuk rujukan pasien dari satu ruangan ke keruangan yang lain. Dalam salah satu wawancara, bayi dibawa ke ruang darurat untuk masuk. Dokter mampu memfasilitasi kelahiran melalui telepon seluler.
b.    Menghubungi Dokter. Dokter tidak hadir di rumah sakit mungkin dihubungi ke ponsel mereka jika ada keadaan darurat. Beberapa dokter menulis nomor ponsel mereka pada dinding di lingkungan mereka.
c.    Konsultasi. Ketika dokter membutuhkan pendapat kedua mereka menghubungi rekan-rekan mereka untuk konsultasi via ponsel.
d.    Perawatan kesehatan yang profesional menggunakan ponsel mereka untuk mendapatkan bahan atau peralatan ke ruangan atau ruang khusus.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa baik manajemen rumah sakit maupun pemerintah Nigeria menyediakan salah satu ponsel yang digunakan oleh para ahli medis. Para ahli medis menggunakan uang mereka sendiri untuk membeli apa yang mereka disebut sebagai “bagian dari peralatan rumah sakit” karena ponsel digunakan di rumah sakit. Demikian pula para ahli medis menggunakan uang mereka sendiri untuk menutupi biaya panggilan masing-masing.


Kesimpulan

            Penelitian ini ditangani dengan indikator TIK yang digunakan di Universitas Rumah Sakit Pendidikan Nigeria dan dampak pada sistem penyediaan layanan kesehatan di Nigeria. Berdasarkan temuan penelitian kita dapat menyimpulkan bahwa TIK telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan positif dari sistem pelayanan kesehatan dalam Pendidikan rumah sakit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberhasilan rumah sakit adalah konektivitas ke Internet dan sangat berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan yang mereka sediakan.

KOMENTAR JURNAL

            Jurnal yang saya ambil menjelaskan tentang fungsi dan kegunaaan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada sektor pelayanan kesehatan di nigeria. Disini dilakukan penelitian berupa investigasi pada rumah sakit pendidikan di nigeria. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat membantu pasien/keluarga pasien serta para pelayan kesehatan (dokter/suster/paramedis lainnya). Terlebih karena bersifat online, maka semua informasi dan hal-hal yang ingin diketahui dapat dinikmati secara langsung.
Keuntungan
            Para pengguna rumah sakit bisa mengakses banyak hal seperti pelayanan konsultasi kesehatan, pembayaran rumah sakit, dan juga pemesanan obat-obatan. Untuk para pekerja di rumah sakit seperti dokter (terutama dokter muda), pada beberapa bagian rumah sakit dapat dipasangi webcam yang bisa diakses sehingga proses pelayanan serta kegiatan di rumah sakit bisa dipantau secara langsung. Hal ini tentu saja bisa mengefisienkan kerja masing-masing pekerja di rumah sakit serta membuat waktu yang digunakan menjadi lebih singkat
            Bagi para calon dokter/suster juga  bisa belajar secara langsung tentang cara menangani pasien/melayani pasien.  Mereka dapat melihat proses bedah, perawatan, maupun proses analisa kesehatan dari seorang pasien dari ruang kelas mereka secara langsung dengan bantuan webcam. Tentunya dengan terlebih dahulu meminta izin dari pasien yang bersangkutan. Hal ini tentu saja merupakan sebuah terobosan baru, sehingga ilmu yang didapatkan dapat lebih terserap sempurna dan juga bisa diaplikasikan secara langsung.
            Peran dokter ataupun pekerja di rumah sakit bisa dilakukan dengan lebih baik dan efisien. Selain itu, komersialisasi dari rumah sakit pendidikan tersebut dapat lebih diperluas. Sehingga bisa berimbas pada pemasukan bagi rumah sakit.
            Sistem pemanggilan juga dapat digunakan secara online, dengan syarat fasilitas internet/koneksi internet yang digunakan ditunjang dengan baik. Karena sebagaimana yang diketahui, internet terkadang terbatasi dengan masalah koneksi/jaringan yang tidak mendukung sehingga harus diatasi dengan baik dan secermat mungkin.
Kerugian
Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
1. Radiasi Monitor
            Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3) Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
            Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
2. Terganggunya Syaraf
            Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
            RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
            Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
            Dari jurnal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan teknologi informasi berbasis internet di Nigeria berkembang dengan sangat baik di berbagai sektor dan mendukung perkembangan positif terutama di bidang kesehatan sehingga pelayanan kesehatan dapat dimaksimalkan. Sarana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimaksud meliputi telepon seluler, layanan internet, dan juga jaringan internet (baik berupa wifi/LAN). Meskipun harus diminimalisir penggunaan beberapa peralatan elektronik yang dapat mengganggu fungsi kerja peralatan penunjang kesehatan di rumah sakit. Sehingga penggunaannya harus benar-benar disiapkan secara matang dan difungsikan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari fasilitas yang digunakan di berbagai rumah sakit (dalam jurnal ini dituliskan pada rumah sakit pendidikan/rumah sakit yang memiliki basis sebagai pusat pendidikan bagi para calon pekerja di bidang kesehatan). Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digunakan dapat berupa mobile phone, komputer yang memiliki fasilitas internet, dan juga berbagai bentuk perangkat pendukung Teknologi Informasi dan Komunikasi lainnya.
            Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan dapat membantu menunjang ketersediaan pelayanan yang maksimal dalam sektor pelayanan kesehatan, sehingga bukan hanya pasien yang merasa puas dengan pelayanan yang didapatkan dari rumah sakit yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut juga berdampak sangat baik kepada pekerja di rumah sakit (dokter,suster,dsb). Informasi dan pelayanan yang diinginkan didapatkan secara cepat, efisien dan meng-global.

Tidak ada komentar:

Featured Post

SISTEM KOMPUTER

 PERANGKAT KERAS KOMPUTER Perangkat keras  komputer adalah istilah kolektif yang digunakan untuk menggambarkan salah satu komponen fisik kom...